by

Memahami dan Mendalami Piramida Terbalik

Struktur berita Piramida Terbalik sudah dibahas secara sekilas dalam BAB I. Dalam BAB II ini, struktur berita Piramida Terbalik akan dibahas lebih mendalam agar wartawan memahami dan mampu menggunakan dengan baik struktur berita tersebut.

Prinsip dasar penggunaan struktur berita Piramida Terbalik adalah pertama, wartawan pemula bisa dengan cepat menyusun berita dengan menempatkan hal-hal penting sesuai dengan urutan atau derajat pentingnya. Kedua, penggunaan struktur ini memudahkan editor untuk membuang hal-hal yang tidak penting dengan cara memotong secara berurutan mulai dari bawah hingga ke atas. Secara ekstrem, berita itu hanya tersisa lead atau intro berita. Meski tersisa leadnya saja, pembaca tetap memperoleh informasi yang layak mengenai sebuah peristiwa.

Kombinasi antara struktur berita Piramida Terbalik dengan rumus ajaib, 5 W + 1 H merupakan cara termudah untuk menentukan derajat penting dari sebuah berita. Meski jawaban dari 5 W + 1 H tidak perlu dijejalkan dalam lead atau intro, setidaknya jawaban itu akan membantu wartawan menyusun sebuah berita yang apik. Jika wartawan memaksakan jawaban 5 W + 1 H dalam sebuah lead, maka yang terjadi adalah kekacauan atau bias makna terhadap tujuan berita itu disampaikan.

Boleh jadi, wartawan hanya mengambil 3-4 unsur dari rumus ajaib semisal what (apa), kapan (when) dan dimana (where) untuk memulai sebuah intro berita. Perhatikan contoh di bawah ini:

 

Serang – Sebuah truk bermuatan 40 pelajar SMAN 22 Pandeglang terguling di Tanjakan Mengger, Kabupaten Pandeglang, Senin (7/4-2014), pukul 09.00 WIB. Akibatnya, empat orang meninggal dunia dan 15 orang luka parah.

What = Truk bermuatan terguling

Who = 40 pelajar SMAN 22 Pandeglang

Where = Tanjakan Mengger, Kabupaten Pandeglang

When = Senin, 7 April 2014, pukul 09.00 WIB

Dari uraian di atas, jelas wartawan hanya mengambil empat unsur dari rumus kuno yang ajaib. Unsur itu adalah What, Who, Where dan When. Sedangkan unsur lainnya Why dan How akan terjabarkan dalam neck / leher berita dan tubuh berita berikutnya.

Apakah lead itu sudah layak disebut berita? Jawabannya sudah layak. Di sejumlah suratkabar, ada rubrik yang sering disebut daerah sekilas, sekilas info atau nusantara selintas. Rubrik itu berisi berita-berita singkat yang hanya terdiri dari satu atau dua paragraf. Dan lead contoh di atas memang mengandung informasi yang sekilas tentang sebuah kecelakaan yang menimpa 40 pelajar SMAN 22 Pandeglang karena kendaraan yang ditumpanginya terguling di Tanjangakan Mengger, Kabupaten Pandeglang.

 

Kita kembali ke lead contoh di atas.

===>> Lead Berita <<===

Serang – Sebuah truk bermuatan 40 pelajar SMAN 22 Pandeglang terguling di Tanjakan Mengger, Kabupaten Pandeglang, Senin (7/4-2014), pukul 09.00 WIB. Akibatnya, empat orang meninggal dunia.

===>> Neck Berita <<===

Keterangan yang dihimpun mediabanten.com di lokasi kejadian menyebutkan, truk Nopol A-8007-PL itu dikemudikan Solihin, berangkat dari SMAN 22 Pandeglang, sekitar pukul 08.00 WIB. Truk itu mengakut 40 pelajar dengan tujuan ke tempat Jambore Pramuka di Carita, Kabupaten Pandeglang. Ketika sampai di Tanjakan Mengger, truk itu tidak kuat menanjak, meski pengemudi sudah beruaha menambah kecepatan. Akibatnya, truk itu merosot dan terguling beberapakali dan berhenti di pinggir kali. “Kondisi jalan tanjakan Mengger itu licin akibat hujan yang mengguyur sebelumnya,” kata AKP Juhdi, Kapolsek Mengger yang ditemui di lokasi kejadian.

Why = Truk tak kuat menanjak dan kondisi jalan licin

How = Truk berusaha naik, tidak kuat, merosot dan terguling beberapakali.

Jawaban Why dan How dari rumus kuno yang ajaib itu berada di neck berita. Dengan cara ini, wartawan tidak memampatkan seluruh jawaban dalam satu lead yang bisa berakibat kekacauan (chaos) makna dan berita yang disampaikan. Mari kita lanjutkan berita di atas.

===>> Body <<===

Keempat yang meninggal dalam kecelakaan itu adalah PulanA (16), PulanB (16), PulanC (17) dan PulanD (16). Keempat mayat itu kini berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkas Pandeglang. Sedangkan ke-15 orang yang luka parah dirawat di sejumlah tempat, antara lain Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mengger dan Klinik Kesehatan. Rencananya korban luka parah itu akan dibawa ke RSUD Pandeglang.

===>> Body Lanjutan <<===

Menurut pengamatana di lokasi, hingga pukul 15.00 WIB, warga masih banyak berkerumun di sekiktar tempat kejadian peristiwa (TKP). Sebagian warga ikut dalam proses evakuasi dan pertolongan terhadap korban kecelakaan, namun sebagian lagi hanya menonton peritiwa tersebut. Sedangkan truk yang berada di pinggir jurang Tanjakan Mengger masih dibiarkan,

===>> Body Lanjutan <<===

Kapolsek Mengger, AKP Juhdi mengatakan, pengemudi truk itu hingga sekarang belum ditemukan. “Kemungkinan dia loncat dan melarikan diri. Tetapi kami sudah tahu identitasnya. Kami akan menangkap dia,” katanya.

Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan pada pihak sekolah tentang penggunaan truk untuk mengangkut pelajar ke tempat Jambore di Carita. “Truk kan tidak boleh untuk mengangkut orang,” ujarnya.

Hasil penyusun berita tentang kecelakaan itu sebagai berikut:

Serang – Sebuah truk bermuatan 40 pelajar SMAN 22 Pandeglang terguling di Tanjakan Mengger, Kabupaten Pandeglang, Senin (7/4-2014), pukul 09.00 WIB. Akibatnya, empat orang meninggal dunia.

Keterangan yang dihimpun mediabanten.com di lokasi kejadian menyebutkan, truk Nopol A-8007-PL itu dikemudikan Solihin, berangkat dari SMAN 22 Pandeglang, sekitar pukul 08.00 WIB. Truk itu mengakut 40 pelajar dengan tujuan ke tempat Jambore Pramuka di Carita, Kabupaten Pandeglang. Ketika sampai di Tanjakan Mengger, truk itu tidak kuat menanjak, meski pengemudi sudah beruaha menambah kecepatan. Akibatnya, truk itu merosot dan terguling beberapakali dan berhenti di pinggir kali.

“Kondisi jalan tanjakan Mengger itu licin akibat hujan yang mengguyur sebelumnya,” kata AKP Juhdi, Kapolsek Mengger yang ditemui di lokasi kejadian.

Keempat yang meninggal dalam kecelakaan itu adalah PulanA (16), PulanB (16), PulanC (17) dan PulanD (16). Keempat mayat itu kini berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkas Pandeglang. Sedangkan ke-15 orang yang luka parah dirawat di sejumlah tempat, antara lain Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mengger dan Klinik Kesehatan. Rencananya korban luka parah itu akan dibawa ke RSUD Pandeglang.

Menurut pengamatana di lokasi, hingga pukul 15.00 WIB, warga masih banyak berkerumun di sekiktar tempat kejadian peristiwa (TKP). Sebagian warga ikut dalam proses evakuasi dan pertolongan terhadap korban kecelakaan, namun sebagian lagi hanya menonton peritiwa tersebut. Sedangkan truk yang berada di pinggir jurang Tanjakan Mengger masih dibiarkan.

Kapolsek Mengger, AKP Juhdi mengatakan, pengemudi truk itu hingga sekarang belum ditemukan. “Kemungkinan dia loncat dan melarikan diri. Tetapi kami sudah tahu identitasnya. Kami akan menangkap dia,” katanya.

Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan pada pihak sekolah tentang penggunaan truk untuk mengangkut pelajar ke tempat Jambore di Carita. “Truk kan tidak boleh untuk mengangkut orang,” ujarnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed